Cari Blog Ini


Click here for Myspace Layouts

Senin, 13 Desember 2010

Ketika Derita Mengabadikan Cinta part 1

"Kini tiba saatnya kita semua mendengarkan nasihat pernikahan untuk
kedua mempelai yang akan disampaikan oleh yang terhormat Prof. Dr.
Mamduh Hasan Al-Ganzouri . Beliau adalah Ketua Ikatan Dokter Kairo
dan Dikrektur Rumah Sakit Qashrul Aini, seorang pakar syaraf
terkemuka di Timur Tengah, yang tak lain adalah juga dosen kedua
mempelai. Kepada Professor dipersilahkan..."

Suara pembawa acara walimatul urs itu menggema di seluruh ruangan
resepsi pernikahan nan mewah di Hotel Hilton Ramses yang terletak di
tepi sungai Nil, Kairo.

Seluruh hadirin menanti dengan penasaran, apa kiranya yang akan
disampaikan pakar syaraf jebolan London itu. Hati mereka menanti-
nanti mungkin akan ada kejutan baru mengenai hubungan pernikahan
dengan kesehatan syaraf dari professor yang murah senyum dan sering
nongol di televisi itu.

Sejurus kemudian, seorang laki-laki separuh baya berambut putih
melangkah menuju podium. Langkahnya tegap. Air muka di wajahnya
memancarkan wibawa. Kepalanya yang sedikit botak, meyakinkan bahwa
ia memang seorang ilmuan berbobot. Sorot matanya yang tajam dan
kuat, mengisyaratkan pribadi yang tegas. Begitu sampai di podium,
kamera video dan lampu sorot langsung shoot ke arahnya. Sesaat
sebelum bicara, seperti biasa, ia sentuh gagang kacamatanya, lalu...

Bismillah, alhamdulillah, washalatu was salamu'ala Rasulillah, amma
ba'du. Sebelumnya saya mohon ma'af , saya tidak bisa memberi nasihat
lazimnya para ulama, para mubhaligh dan para ustadz. Namun pada
kesempatan kali ini perkenankan saya bercerita...

Cerita yang hendak saya sampaikan kali ini bukan fiktif belaka dan
bukan cerita biasa. Tetapi sebuah pengalaman hidup yang tak ternilai
harganya, yang telah saya kecap dengan segenap jasad dan jiwa saya.
harapan saya, mempelai berdua dan hadirin sekalian yang dimuliakan
Allah bisa mengambil hikmah dan pelajaran yang dikandungnya. Ambilah
mutiaranya dan buanglah lumpurnya.

Saya berharap kisah nyata saya ini bisa melunakkan hati yang keras,
melukiskan nuansa-nuansa cinta dalam kedamaian, serta menghadirkan
kesetiaan pada segenap hati yang menangkapnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar